Kamis, 21 Januari 2010

White lie-kah?



Alhamdulilah…akhirnya mereka menginjakkan kaki merekake tanah suci. Hal ini berlangsung pada tahun 2009, sekitar bulan juni apabila aku ga salah.

Ya menariknya adalah kisah dibalik ini, saat mereka menunaikan ibadah umroh, aku malah melakukan kebohongan terbesar kepada mereka.


Ketika mereka hendak melakukan ibadah umroh ini, beberapa hari sebelum keberangkatannya, aku terkena demam yang sangat tinggi lalu setelah tes darah aku terdeteksi demam berdarah, namun karena takut menimbulkan kekhawatiran mereka aku memilih untuk tidak mengatakan hal ini kepada ke dua orang tuaku.


Mungkin om dan tanteku berpikir aku anak yg tidak sayang kepada orangtua karena tidak mengantarkan orang tua mereka ibadah umroh, biarlah. Ingin…ingin sekali melihat mereka, melepas kepergian mereka saat itu, secara kata orang apabila bepergian ke tanah suci maka kita harus benar-benar ikhlas, namun…mana mungkin aku bisa melakukannya karena saat itu aku sedang terbaring dirumah sakit, karena diopname. Tujuh (7) hari aku dirawat dirumah sakit hingga akhirnya aku diperbolehkan pulang, selama itu pula aku berbohong kepada mereka bahwa aku masih sakit dan dirawat dirumah saja. Sakit biasa.


Lalu, setelah pulang dari rumah sakit ternyata Allah punya rencana yang sempurna buat keluarga kecil kami, karena setelah aku diperbolehkan pulang oleh dokter pada hari sabtu, anakku tercinta si Neng Kayyisah harus diopname pada hari seninnya karena terkena demam dengue. Nah ketika hal ini terjadi aku tak kuasa memberitahukan hal ini kepada papaku, aku sengaja tidak memberitahukan mama karena aku tahu dia orang yang sangat sensitive. Lalu ketika hari kedatangan mereka di tanah air, keesokan harinya mereka menjenguk kami dirumah sakit. Hihihi…. I think that is my biggest and longest lie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar